Sikap Yang Bisa Menghambat Energi
Sepertinya sudah cukup lama saya tidak mengirim postingan untuk Anda. Dan kini saya menyapa Anda kembali dan memberikan ilmu lagi. Setidaknya, apa yang akan saya bagikan bisa menambah pemahaman dan wawasan Anda.
Bila selama ini Anda mempelajari ilmu supranatural, metafisika, ilmu hikmah, dan keilmuan lainnya yang berkaitan dengan spiritualitas, tetapi belum menuai hasil, ada beberapa sebab yang menjadi kendalanya.
Dalam kajian ilmu metafisika, energi sangatlah penting. Bisa dikatakan ini adalah intinya. Tak bisa dipungkiri bahwa keberhasilan dalam mempelajari atau menggunakan sebuah sarana spiritual disebabkan adanya keselarasan energi antara si pengguna dengan sarana yang digunakan. Jika tak cocok, sarana tak berfungsi. Bahkan, bisa menjadi boomerang.
Keberhasilan itu terletak pada situasi energi yang diakses. Tentu saja energi yang saya maksudkan adalah energi positif. Sayangnya, terkadang di dalam mempelajari atau menggunakan sebuah sarana, hati merasa tak sabar untuk menuai hasilnya.
Ketahuilah bahwa kondisi hati yang demikian justru akan menghambat energi positif yang sedang Anda bangun. Sikap-sikap dalam keseharian Anda merupakan faktor keberhasilan penentu dari sarana yang Anda gunakan atau ilmu yang sedang Anda pelajari.
Lebih jauh lagi penyakit-penyakit hati yang membuat hati kotor inilah yang memicu energi negatif di dalam diri. Walaupun Anda sudah melakan penyelarasan energi, tetapi tidak serta merta Anda langsung bisa memanfaatkan sebuah sarana dengan baik. Meskipun memang ada yang demikian.
Jika Anda masih saja memiliki hati kotor, jangan harap Anda bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari apa yang Anda gunakan atau yang Anda pelajari. Hati kotor adalah cikal bakal dari nafsu. Nafsu inilah penghasil energi negatif.
Perasaan dendam, iri, dengki, hasud, tidak sabar, mengeluh, berburuk sangka, serta hal-hal negatif lainnya yang masih melekat di dalam diri, itulah faktor penghambat terbangunnya energi positif.
Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia, bahkan saya sendiri tidak bisa terlepas dari penyakit hati tersebut. Namun setidaknya, kita bisa mengendalikan diri agar penyakit hati tidak menjadi dominan dalam hidup sehingga kebahagiaan pun bisa diraih.
Bahkan, tanpa Anda harus menggunakan sarana tertentu ataupun keilmuan tertentu, selama hati Anda bersih, suci, murni, dan sedikit sekali penyakit hati, maka Anda pun bisa mewujudkan apa yang Anda impikan, tanpa harus Anda minta kepada-Nya.
Salam Ki Naya Jati
Komentar