DZIKIR
*DZIKIR*
Dzikir mengingat Allah adalah kegiatan yang sangat dianjurkan dalam Al-Qur’an, antara lain dalam surat Al Ahzab ayat 41-43 dan surat Al Jumu’ah ayat 11 :
(41)- Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
(42)- Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
(43)- Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. (Al Ahzab 41-43)
10- Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Al Jumu’ah 10)
Ada beberapa kegiatan dzikrullah yang diajarkan Rasulullah kepada kita antara lain , Sholat , membaca Qur’an, membaca kalimat tahlil, tahmid, tasbih, takbir, Asma’ulhusna , membaca do’a , dan lain sebagainya.
Sholat dilakukan pada waktu dan cara yang telah ditetapkan , membaca Qur’an juga dianjurkan dilakukan dengan tartil dan berusaha memahami semua bacaannya pada waktu malam hari. Membaca tahlil, tahmid , tasbih, takbir dan berdo’a dianjurkan dilakukan setelah selesai mengerjakan sholat.
Mengingat Allah dengan menyebut Asma’ulhusna dianjurkan dibaca setelah sholat atau pada waktu berdiri, duduk dan berbaring.
Usahakan hati dan fikiran tidak pernah kosong dan sepi dari menyebut nama Allah, hadirkan Allah didalam hati dan fikiran setiap saat dimanapun berada. Selama hati dan fikiran selalu ingat dan menyebut nama-Nya, demikian pula Allah akan selalu ingat dan memperhatikan keadaan orang itu .
Dalam hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Syaikhani dan Turmidzi dari Abu Huraira ra Allah mengatakan :
“ Aku sesuai dengan dugaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia ingat kepadaKu didalam hatinya, Akupun ingat pula kepadanya didalam hatiKu. Dan jika ia ingat kepadaKu dilingkungan khalayak ramai, niscaya Akupun ingat kepadanya didalam lingkungan khalayak ramai yang lebih baik. Dan jika ia mendekat padaKu sejengkal,Akupun mendekat pula padanya sehasta. Jika ia mendekat padaKu sehasta, niscaya Aku mendekat padanya sedepa. Dan jika dia datang padaKu dengan berjalan, maka Aku mendatanginya sambil berlari “
Sejalan dengan hadist diatas Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 152:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku.” ( Al-Baqarah 152)
Dzikir mengingat Allah tidak diatur caranya secara detail seperti pelaksanaan sholat, Al Qur’an hanya menyebutkan secara garis besar , sebagaimana disebutkan dalam surat Ali Imran 191:
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran 191)
Bagaimana cara berdzikir ketika berdiri, duduk atau berbaring tidak diatur secara detail, Rasulullah hanya mencontohkan membaca istighfar, tasbih, tahmid, tahlil sebanyak 33 kali sesudah sholat, ini adalah aktifitas minimal.
Al-Qur’an menganjurkan kita berdzikir sebanyak banyaknya, tanpa bisa dihitung ketika berdiri, duduk dan berbaring, secara lisan maupun didalam hati diwaktu pagi, sore maupun malam hari baik dengan cara berjama’ah maupun seorang diri.
Silahkan dipilih cara yang paling tepat buat diri masing masing, tidak perlu diperdebatkan tata cara yang dipilih.
Semua cara yang dilakukan sepanjang untuk mengingat Allah dan membangkitkan rasa cinta dan rindu padanya adalah baik, yang tidak benar adalah orang yang tidak melaksanakan dzikir dan lupa dari mengingat Allah karena sibuk dengan urusan duniawinya.
Semoga bermanfaat
Ki Naya Jati
Komentar