* TIPS ANTI SANTET *

  Agar  diri  kita  terhindar  dari  gangguan  sihir,  santet,  kiriman khodam/jin perusak, dll...

   Secara  mental  ada  cara  yg  mudah,  dan  tanpa  perlu  baca mantra  apapun.
  Cukup  dengan  menata  sikap  saja.
  Yaitu munculkan  sikap  Lapang  dada,  jembar  dadane,  jadikan  dada kita  seluas  samudra.  Yang  mampu  menetralisir  apapun kotoran yg dilemparkan manusia....
Karena  hanya  hati  yang  sempit,  gelap,  dan  kotor  yg  akan menjadi  sarang  setan  serta  target  empuk  bagi  kekuatan  hitam.
  Maka,  jernihkan  hati  lapangkanlah  dada,  dan jadilah Manusia Yang Penuh Maaf, Welas Asih, & Cinta Damai....

LAPANG DADA

   Istilah  lapang  dada,  secara  simbolik  digunakan  Allah  SWT  untuk  menunjuk  orang-orang  yang  kepadanya  Ia berkenan  memberi  petunjuk  atau  hidayah,  terutama  hidayah  iman  dan  Islam.
  Karena  itu,  seperti  dituturkan Muhammad Ghazali  dalam  bukunya  Khuluq  al-Muslim,  tak  ada  nikmat  dan  anugerah  yang  amat  besar  selain nikmat bersih hati dan lapang dada.
Allah  berfirman,
  ''Siapa-siapa  yang  Allah  menghendaki  akan  memberikan  kepadanya  petunjuk,  maka  Dia melapangkan  dadanya.  Dan  siapa-siapa  yang  dikehendaki  Allah  kesesatannya,  maka  Allah  menjadikan dadanya sesak dan sempit'' (Q. S. 6: 125).
Nabi  Muhammad  sendiri, disebut  Allah  SWT  sebagai  orang  yang  telah  dilapangkan  dadanya  (Q.  S.  94:  1).
Menurut  Muhammad  Ali al-Shabuni  dalam  buku  tafsirnya  Shafwat  al-Tafasir,  yang  dimaksud  dengan dilapangkan  dadanya  ialah  bahwa  hati  Nabi  SAW  telah  dipenuhi  dengan  iman,  diterangi  dengan  cahaya kebajikan  dan  kebenaran,  serta  disucikan  dari  berbagai  kotoran  dan  dosa-dosa.
  Di  dalam  dada  yang  lapang  dan hati  yang  bersih  itulah  bersemayam  iman  dan  takwa.
  ''Tempat  takwa  itu  di  sini!''  sabda  Nabi  Muhammad SAW, sambil menunjuk ke dadanya.
Dalam  suatu  riwayat  disebutkan  bahwa  Abdullah  bin  'Amr  dibikin  penasaran  oleh  ''keistimewaan''  salah seorang  Anshar.
  Pasalnya,  setiap  kali  melihat  orang  itu,  Nabi  SAW  selalu  berkata,  ''Ini  dia  calon  penghuni surga!''  Setelah  diteliti  dan  diselidiki,  Abdullah  menjadi  tahu  keistimewaan  orang  itu.  Dia  adalah  orang  yang bersih hati dan lapang dada. (H.R. Ahmad).
Orang  yang  bersih  hati  dan  lapang  dada,  seperti  dikemukakan  di  atas,  tak  lain  adalah  orang-orang  yang  mampu menekan  secara  maksimal  kecenderungan-kecenderungan  buruk  yang  ada  dalam  dirinya,  seperti  rasa  benci, dengki,  iri  hati,  dan  dendam  kusumat.
  Sebaliknya,  ia  juga  mampu  dan  berhasil  mengembangkan  potensipotensi  baik  yang  ada  dalam  dirinya  menjadi  kualitas-kualitas  moral  (akhlaq  al-karimah)  yang  nyata  dan  aktual dalam kehidupannya.
Hanya  orang  yang  lapang  dada  dan  bersih  hati  seperti  itu  mampu  dan  sanggup  mencintai  saudaranya  seperti mencintai  dirinya  sendiri,  seperti  dianjurkan  oleh  Nabi  SAW.
  Juga  hanya  orang  seperti  itu  yang  dapat  merasa senang dan gembira apabila melihat saudaranya mendapat kebaikan dan anugerah dari Allah SWT.
Orang  yang  demikian  itu  pula  yang  kelak  akan  mendapat  perlindungan  dari  Allah  SWT.  Firman-Nya,  ''(Ingatlah) pada  hari  di  mana  harta  dan  anak-anak  laki-laki  tidak  berguna,  kecuali  orang-orang  yang  menghadap  Allah dengan hati yang bersih dan lapang.'' (Q.S. 26:89).

Semoga  kita  menjadi  orang  yang  selalu  berlapang  dada.

  - SALAM DAMAI....  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Azimat, wafak, dan rajah

MEDITASI DZIKIR QOLBU

MEDITASI DZIKIR DENGAN PERNAPASAN SEGITIGA